Beberapa
tahun belakangan ini tanaman Jabon tengah naik daun sebagai pujaan
Investasi Agrobisnis. Kombinasi antara peluang pasar kayunya yg
diprediksi akan semakin terbuka dan sifat-sifat yang dimiliki
Anthocephalus Cadamba (jabon putih) dan Anthocephalus macrophyllus
(jabon merah) mengatrol namanya.
Berdasarkan penelusuran dilapangan, ada
beberapa alasan menjadikan keunggulan komparatif jabon sebagai pilihan
investasi agribisnis tanaman keras. Kecepatan tumbuh yang dimilikinya
tentu menjadi alasan utama kenapa samama (nama lain jabon) menjadi idola.
Tiap tahun, pertambahan diameternya bisa
mencapai 5-7 cm. Bahkan dalam pengukuran dilahan sebuah perusahaan di
Purworejo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan perlakuan Ekstra
Intensif, bisa mencapai 10 cm/tahun dan memanen Jabon uji cobanya pada
umur 4 tahun.
Kecepatan tumbuh ini bukan karena adanya
rekayasa genetik melainkan dikarenakan sifat-sifat alami yang dimiliki
tanaman ini. Jadi relatif kestabilan daya tumbuh ini lebih terjaga dalam
jangka panjang.
Selain itu, toleransi terhadap lahan dan
iklim sangat tinggi. Tanaman Jabon dapat tumbuh subur di lahan dengan
Ekologi tumbuh pada :
> Ketinggian : 0 – 1000 m dpl
> Curah hujan : 1250 – 3000 m/th
> Perkiraan suh : 10 – 40 C
> Kondisi tanah (PH) : 4,5 – 7,5
> Topografi datar hingga 25
- Keunggulan si kayu Taoge :
Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya, termasuk Albasia (sengon). Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa criteria :
- PERTUMBUHAN
Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainya :
- Diameter batang dapat tumbuh berkisar 5 – 7 cm/thn. Bahkan dg perlakuan Ekstra Intensif diameter bisa mencapai 10 cm/thn
- Tinggi batang pada usia 12 thn dapat mencapai 20 m, sehingga pada usia 5 – 7 Sudah dapat dipanen.
- BATANG
- Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
- Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok dg sendirinya.
- PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih
agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat
dibutuhkan pada industry kayu lapis (plywood), bahan baku meubel dan furniture, serta bahan bangunan non kontruksi.
Keunggulan inilah yang membuat pemasaran
kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industry kayu
lapis siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.
NILAI EKONOMIS
Budidaya tanaman jabon akan memberikan
berbagai keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara
serius dan benar. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada
tanaman jabon setelah dipanen pada usia 8 – 10 thn ( Asumsi harga terendah dan batang terkecil ) pada setiap batang kayu jabon diperoleh :
– Tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12 m
– Diameter batang rata-rata 30 cm.
Maka dari setiap batang pohon jabon
menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga
perkubik saat ini Rp.1.000.000,-
Sehingga harga terendah 1 batang jabon usia 8 – 10 tahun minimal seharga Rp. 1.500.000,-
INFORMASI :
Harga kayu jabon pada tahun 2009
- Middle 30 – 39 : Rp. 1.000.000,-
- Middle 40 – 49 : Rp. 1.100.000,-
- Middle 50 Up : Rp. 1.200.000,-
Harga ini diprediksi akan mengalami
kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan/permintaan yang semakin
bertambah setiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu semakin lama
semakin terbatas.
CARA BUDIDAYA TANAMAN JABON
Pola hutan rakyat umumnya menggunakan
jarak tanam 2 x 2 m, namun hasil pertumbuhan dan perkembangan
diameternya tidak begitu cepat dan maksimal. Cara ini biasanya digunakan
masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya, ibarat
hutan.
Perkebunan pada umumnya menggunakan
jarak tanam yg direkomendasikan yaitu 4x5m. Jarak tersebut dapat
memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab
radius lingkaran bayangan bawah batang atas pohon adalah wilayah
penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar-akar pohon.
Jadi jarak tanam 4×5 m adalah yang
paling baik bagi pertumbuhan, tetapi bisa juga menggunakan jarak 4×4 m
tergantung kondisi lahan.
Tanaman jabon dapat tumbuh subur pada
tanah Alluvial ( pinggir sungai ), Tanah liat, Tanah lempung, Podsolik
coklat, Tanah daerah yang ada pasang surut, Iklim basah dan Tropis.
CARA PENANAMAN
Buat lubang dengan ukuran: lebar 30 cm x
panjang 30 cm x kedalaman 40 cm ( untuk ukuran bibit 40 – 50 cm ).
Masukan kompos/pupuk kandang kedalam lubang tanam setinggi 10 cm,
tambahkan NPK (15–15–15) sebanyak 10 gram/lubang tanam. Bibit jabon bisa
langsung ditanam atau dengan cara diendapkan dahulu 5 – 7 hari.
Masukan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam lubang tanam.
Dudukan yang benar dan rata, lalu isi tanah yang dicampur kompos
sebagai penutup akar setinggi 20 cm ( jangan terlalu dipadatkan ), hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air.
Catatan : Apabila
kompos/pupuk kandang sulit dan mahal, sebagai alternative bisa
digantikan dengan PUPUK ORGANIK PADAT (POP) SUPERNASA dengan dosis 2
gram/lubang.
CARA PEMELIHARAAN
Melakukan penyemprotan pestisida pada
daun terhadap serangan ulat. Hal ini dilakukan secara aktif dan rutin
dengan interfal 1 atau 2 minggu sekali dalam waktu 4 sampai 6 bulan
dimana daun jabon masih sangat sedikit. Ketika daun jabon sudah
mempunyai daun banyak (umur 5 – 6 bulan) maka penyemprotan
pestisida tidak diperlukan lagi sebab daun jabon tidak akan habis
dimakan ulat untuk mencukupi proses pertumbuhanya.
Sanitasi lingkungan ( penyiangan rumput ) bisa dilakukan 1-2 x setahun atau kondisional. Meskipun jabon termasuk jenis tanaman yg daya Self Pruningnya ( meranggas sendiri ) sangat tinggi, tetapi pemangkasanpun bisa saja dilakukan apabila cabang-cabang jabon yang ditanam rapat dan saling bersentuhan.
Pemangkasan ini menjadi pilihan yang sangat bijak untuk memberikan celah yang lebih lebar akan sinar matahari masuk.
Dalam pemangkasan cabang ini tidak perlu
dipotong semua sampai pangkal cabang, cukup dipotong kira-kira 1 m dari
ujung cabang dan sisanya di biarkan rontok dengan sendirinya.
PEMUPUKAN
Untuk mempercepat pertumbuhan jabon,
pemupukan dapat dilakukan minimal sampai tanaman berusia 3 tahun,
interval pemupukan setiap 2 atau 3 bulan sekali dengan POP SUPERNASA dan NPK (15-15-15), serta pamupukan lewat daun ( penyemprotan POC NASA + HORMON PERANGSANG TUMBUH ). Dengan perbandingan :
- Umur Tanaman 0 – 1 Tahun : Pupuk Tabur / kocor : menggunakan POP SUPERNASA 2 gram / pohon dan NPK (15-15-15) sebanyak 10 gram/pohon. ( interval 2 bulan sekali ) Pupuk Daun : Penyemprotan dengan POC NASA dengan dosis 40 cc dan Hormon Perangsang Pertumbuhan dengan dosis 10 cc per tangki ( interval 15-30 hari sekali )
- Umur Tanaman 1 – 3 tahun : Pupuk Tabur / kocor : menggunakan POP SUPERNASA 2,5 gram / pohon dan NPK (15-15-15) sebanyak 12,5 gram/pohon. ( interval 3 bulan sekali ) Pupuk Daun : Lakukan penyemprotan seperti no.1. Apabila tanaman sudah tinggi dan tidak terjangkau alat penyemprotan, maka pemupukan lewat daun bisa dihentikan.
Catatan : Untuk hasil pertumbuhan yang lebih maksimal pemupukan dapat dilakukan hingga tanaman jabon berusia 5 -6 tahun.
HAMA PENYAKIT TANAMAN ( HPT )
- HAMA TANAMAN JABON
- ULAT ( Plusia sp )
Hama yang sering menyerang tanaman jabon
adalah ulat jenis Plusia sp. Hama ini memakan dengan rakus daun jabon.
Namun hal tersebut tidak mengancam tanaman jabon.
Tanaman jabon yang hampir gundul akan
segera menumbuhkan daun-daunya lagi bahkan pertumbuhan daun-daun baru
akan terlihat lebih sehat dan segar. Seandainya serangan hama ini sudah
dalam ambang batas kerugian, maka penyemprotan dg pestisida
organic/kimia bisa menangkalnya.
- KUTU PUTIH .
Hama jenis ini hanya akan menghambat
pertumbuhan jabon apabila keberadaanya menutupi seluruh daun tanaman.
Populasinya sangat jarang dan belum perlu diwaspadai.
- KUMBANG ( Xylosandrus moriqeus ) : menggerek batang
- PENGGEREK BATANG ( Endoclita Sericea )
- PENYAKIT TANAMAN JABON
Untuk jenis penyakit pada tanaman jabon
belum pernah diketemukan, akan tetapi ada beberapa jenis penyakit yang
perlu diwaspadai a.l :
- Dumping off = lodoh / kaleob adl jamur imperfeck yang di tanah
( Rhizoktonia spp, Fusarium spp, Pythium spp )
- Busuk Akar
Penyebabnya adalah jamur akar merah ( Ganoderma pseudoferuni, Ustulia sp, Roselina sp ).
ANALISIS BIAYA PRODUKSI / HA ( 2500 Batang )
- Sewa Lahan 1 ha selama 8 thn x Rp. 8.000.000, Rp. 64.000.000,-
- Biaya Penanaman
~ Bibit 2500 btg x Rp. 2500,- Rp. 6.250.000,-
~ Lubang + Tanam 2500 btg x Rp. 1000,- Rp. 2.500.000,-
~ POP SUPERNASA 20 btl x Rp. 41.000 ,- Rp. 820.000,-
~ Pupuk NPK ( 15 : 15: 15 ) 25 kg x Rp. 5000,- Rp. 125.000,-
———————
JUMLAH I Rp. 73.695.000,-
- Biaya Perawatan
~ Pupuk NPK ( 15:15:15 ) 400 kg x Rp. 5000,- Rp. 2.000.000,-
~ POP SUPERNASA 320 btl x Rp. 41.000,- Rp. 13.120.000,-
~ Pupuk Daun ( POC NASA ) 30 btl x Rp. 35.000,- Rp. 1.050.000,-
~ Hormon Perangsang Tumbuh 30 btl x Rp. 30.000,- Rp. 900.000,-
~ Perekat & Perata ( A-810 ) 10 btl x Rp. 25.000,- Rp. 250.000,-
~ Pestisida Organik ( PESTONA ) 15 btl x Rp. 40.000,- Rp. 600.000,-
———————–
JUMLAH II RP. 17.920.000,-
- Biaya Tenaga Kerja
~ Menyiang 60 HKP x Rp. 35.000 Rp. 2.100.000,-
~ Memupuk 60 HKP x Rp. 35.000 Rp. 2.100.000,-
~ Menyemprot 70 HKP x Rp. 35.000,- Rp. 2.625.000,-
———————–
JUMLAH III Rp. 6.825.000,-
TOTAL BIAYA PRODUKSI I + II + III Rp. 98.440.000,-
PERKIRAAN HASIL PANEN JABON / HA ( 2500 Batang )
- Tahun ke 4 ( 50 % ) 1.250 batang x Rp. 350.000,- Rp. 437.500.000,-
- Tahun ke 6 ( 50 % ) 1.250 batang x Rp. 650.000,- Rp. 812.500.000,-
==============
TOTAL HASIL PENJUALAN JABON Rp. 1.250.000.000,-
NILAI KEUNTUNGAN :
Total Hasil Penjualan Jabon Rp. 1.250.000.000,-
Total Biaya Produksi Rp. 98.440.000,-
==============
TOTAL KEUNTUNGAN Rp. 1.151.560.000,-
Cara Aplikasi POP SUPERNASA dan NPKUmur Tanaman 0 – 1 Tahun (untuk 250 tanaman)
- Cara Kocor/Siram : Sediakan Ember yang diisi Air 60 liter, masukan POP SUPERNASA 500 gram (2 botol) dan NPK (15:15:15) sebanyak 2,5 kg, aduk rata hingga larut (bila perlu diamkan semalam). Kemudian siramkan larutan tersebut melingkar (kepiringan) dg jarak 10 – 50 cm dari pangkal batang, sebanyak 250 cc ( satu gelas ) tiap tanaman.
- Cara Tabur : Campurkan Pupuk NPK ( 15:15:15 ) sebanyak 2,5 kg dengan POP SUPERNASA 500 gram (2 btl), Taburkan pupuk tersebut melingkar (kepiringan) dg jarak 10 – 50 cm dari pangkal batang, sebanyak 12 gram (1 sendok makan) tiap pohon.
- Cara Kocor / Siram : Sediakan Ember yg diisi air 50 liter, masukan POP SUPERNASA 500 gram (2 btl) dan NPK (15;15;15) sebanyak 2,5 kg, aduk rata hingga larut (bila perlu diamkan semalam). Siramkan/kocor melingkar (kepiringan) dg jarak 50 – 100 cm, sebanyak 250 cc/tanaman.
- Cara Tabur : Cara pemupukanya sama seperti diatas ( ad.2 ) dg jarak 50 – 100 cm,sebanyak 15 gram /tanaman.
- Untuk hasil yang lebih optimal penggunaan pupuk makro sebaiknya disesuaikan dg dosis rekomendasi dari LITBANG / R & D.
- Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang lebih maksimal maka pemupukan MAKRO – MIKRO dapat dilakukan hingga tanaman berusia 5 – 6 tahun.
- Penyemprotan POC NASA & HORMONIK keseluruh batang dan permukaan daun atas dan bawah, antara jam 07.00 – 10.00 pagi. Sebab pada jam-jam tersebut STOMATA ( mulut daun ) terbuka sempurna.
- Penyemprotan POC NASA & HORMONIK dapat dihentikan apabila tanaman sudah terlalu tinggi dan tidak terjangkau alat penyemprotan.
- Gunakan KAPUR DOLOMIT apabila PH tanah terlalu asam ( < 5 ) sebanyak 0,5 kg / pohon dan diulang setiap 6 bulan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar